Agan semua mungkin akan heran dengan judul diatas, lalu bertanya apa kira-kira yang akan saya tulis disini?
Berawal dari keresahan saya di jalan raya yang sudah tidak lagi 'ramah.' Banyak pengendara yang ugal-ugalan, kebut-kebutan dan sejenisnya. Norma dan aturan seolah tidak ada lagi di jalan raya terutama di daerah Ibukota dan kota-kota penyangganya Jabodetabek.
Kasus ini bukan hanya terjadi pada kendaraan bermotor roda dua saja akan tetapi terjadi pula pada kenadraan roda empat atau lebih terutama angkutan umum (penyebab utama kemacetan). Seolah keselamatan bukanlah lagi tujuan dalam berkendara di jalan raya. Atas nama ingin cepat sampai tujuan dan mencari setoran keselamatan diri dan pengendara lain seolah diabaikan.
Ngepet merupakan sebuah istilah di indonesia dimana seseorang berperilaku seolah-olah dirinya adalah orang yang di'ngepet'nya (maaf kalau salah..tapi kira-kira begitu). Ngepet valentino Rosi merupakan istilah yang saya pakai untuk menggambarkan kondisi dimana seorang pengendara berlaku layaknya dia adalah jagoan Moto GP yang memakai motonya (bebek butut...maaf jika saya pakai istilah demikian) untuk kebut-kebutan dijalan tanpa memperhatikan standar keselamatan.
Satu hal yang terkadang membuat geram adalah ketidak fahaman pengendara untuk memakai instrumen-instrumen pendukung yang ada dalam kendaraanya, misalkan berbelok tanpa sen, menyalip kendaraan lainnya tanpa melihat spion dan masih banyak lagi attitude yang kurang baik yang terjadi.
Lagi-lagi kita akan bertanya siapa yang salah? Pihak kepolisiankah yang telah menerbitkan Surat Izain Mengemudi dengan sistem yang kurang baik, pihak media kah yang selalu menayangkan acara 'kebut-kebutan' atau pihak pengendara yang kurang memahami seberapa besar arti keselamatan diri dan pengendara lainnya.
Mungkin satu hal saja keinginan saya (mungkin juga agan2 semua) sebagai pengendara yang juga ikut membayar pajak guna pembangunan bangsa, adalah rasa aman dalam berkendara. Rasa yang tidak lagi waswas atau khawatir manakala membawa keluarga dalam kendaraan yang kita kemudikan.
Marilah sama-sama kita bangun kedewasaan dalam berkendara. Aturan yang dibuat bukanlah untuk dilanggar, akan tetapi untuk sama-sama diimplementasikan dalam kehidupan berkendara di jalan raya. Jangan sampai kita taat jika ada aparat, jika sepi, sikaaat.
0 comments:
Post a Comment
Note :
1. Berikan komentar Anda yang sesuai dengan isi artikel
2. Berkomentarlah dengan bijak dan tidak boleh ada SARA
3. Mohon untuk tidak melakukan SPAM
Semoga tali Silaturrahim kita terus terjalin dengan saling berbagi informasi
Regards,
Yogi Hendra Kusnendar