Monday, July 30, 2012

Keutamaan Shaum Ramadhan

Masih dalam suasana ramadhan, saya kutipkan tulisan dari Buletin Al-Bahr Pusdiklat Dewan Da'wah mengenai keutamaan yang ada dibalik shaum ramadhan karya saudara Deni Wahyudin. Selamat Membaca!
 
Rasulullah saw. bersabda: “Telah datang kepadamu Ramadhan bulan penuh berkah dan Allah telah mewajibkan atas kamu sekalian untuk shaum, pintu surga akan dibuka lebar-lebar, dan pintu neraka akan ditutup, para setan akan dibelenggu. Sebuah malam yang lebih utama dibandingkan seribu bulan, barang siapa yang diharamkan dari (pahala) Ramadhan, maka ia diharamkan (dari pahala kebaikan lainnya)”. (Hadits shahih dituliskan dalam Shahih Nasa’i dan menurut Syaikh Al-Bani Hadits ini Shahih).

Sebentar lagi kita memasuki bulan yang agung yaitu bulan suci Ramadhan, bulan al-Qur`an di turunkan, bulan penuh lantunan dzikir, bulan menahan hawa nafsu, bulan penuh taubat, bulan penuh limpahan ampunan dan bulan penuh kemuliaan.

Betapa banyak keinginan dan harapan kita untuk merasakan shaum di bulan suci Ramadhan, namun semua itu tiba-tiba lenyap dan hilang menuju gelapnya liang kubur, betapa banyak manusia menganggap bulan Ramadhan itu seperti bulan biasa, hanya lapar di siang hari, siang hari tidur di atas ranjang hingga tiba waktu ashar, malam harinya yang ada hanya obrolan dan bergadang hingga fajar tiba.

Padahal keutamaan-keutamaan Ramadhan itu banyak sekali, di antaranya seperti disebutkan dalam hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda: “jika Ramadhan tiba, pintu-pintu surge di buka, pintu-pintu neraka di tutup rapat-rapat, setan-setan di belenggu.” (Muttafaq ‘Alaih).

“Dari Abu Hurairah ra. Rasulullah saw. bersabda: setiap perbuatan anak Adam dibalas sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat, Allah berfirman: kecuali shaum, shaum untukku dan Aku yang membalasnya. Ia meninggalkan nafsu, makan dan minumnya untuk-Ku. Orang yang bershaum memiliki dua waktu bergembira; saat berbuka dan waktu berjumpa Rabbnya, bau mulut orang yang bershaum lebih harum di sisi-Nya dari pada minyak kasturi .” (Muttafaq ‘Alaih)

“Dari Sahl bin Sa’ad ra., Rasulullah saw. bersabda: surga memiliki delapan pintu, di antara pintu tersebut dinamakan Al-Rayyan, tidak ada yang melalui pintu tersebut kecuali orang-orang yang bershaum.” (muttafaq ‘alaih) (lihat Fiqih Shaum Syaikh Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah Al-Tuwajiriy hal. 4)

Itulah beberapa keutamaan shaum di bulan Ramadhan dan tentunya masih banyak lagi keutamaan-keutamaan lainnya.

Di antara faedah terpenting dari shaum adalah dapat melatih dan mendidik hati untuk selalu takut kepada Allah swt. dan membiasakannya takut dan malu kepada Allah swt. Imam Al-Qasthalani mengatakan “Shaum itu mempunyai nilai-nilai yang tinggi, di antaranya; dapat menjadikan hati kita lembut dan air mata gampang mengalir, itulah yang dapat mendatangkan kebahagiaan. Sesungguhnya kekenyangan itu akan menghilangkan cahaya kebajikan, dan menjadikan kerasnya hati serta mendorong untuk berbuat yang haram.”

Harits bin Kaldah, seorang dokter terkenal di arab mengatakan: “menjaga makan adalah obat dari penyakit sedangkan perut adalah sumber penyakit.”

Dzun Nun Al-Misry ra. mengatakan: “buatlah lapar di siang hari dan dirikanlah ibadah di ujung malam, niscaya anda akan melihat keajaiban dari Maha Merajai dan Maha Perkasa.” (Ramadhan Sepanjang Masa, DR. Ibrahim Ad-Duwaisy hal. 28-29).

Menahan makan dan minum di bulan Ramadhan bukanlah tujuan utama. Semua itu adalah sarana untuk melembutkan jiwa dan melunakkan kerasnya hati, hingga dapat selalu takut kepada Allah swt. Rasulullah saw. bersabda: “Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta, maka Allah tidak peduli lagi dengan usahanya dalam meninggalkan makan dan minum.” (H.R. Bukhari).

Itulah hakikat shaum, jika shaum itu hanya sekedar perintah menahan makan dan minum saja, alangkah mudah dan remehnya shaum itu. Hendaknya pandangan, penglihatan dan lisan kita pun terus bershaum, berhenti dari dusta dan hal-hal yang diharamkan.

Indikasi dari “kesuksesan” shaum adalah munculnya rasa takut kepada Allah dan senantiasa di awali oleh-Nya. Jika hal itu tidak ada pada diri kita, maka berhati-hatilah, jangan-jangan kita termasuk dalam golongan orang yang disebut oleh Rasulullah: “berapa banyak orang shaum, hanya mendapatkan lapar dan dahaga saja, dan berapa banyak orang yang mendirikan ibadah di malam hari, hanya mendapatkan begadang saja.”
(H.R. An-Nasa’i, Ibnu Majah, Ibnu Huzaimah dan Ibnu Hibban).

Maka dari itu, ada beberapa hikmah shaum di bulan Ramadhan:
  • Shaum sebagai cara untuk bertakwa kepada Allah dan melakukan kewajiban dan meninggalkan larangan.
  • Shaum membiasakan seseorang untuk menguasai diri, mengekang nafsu, melatih bertanggung jawab dan sabar dalam menghadapi kesulitan.
  • Shaum menjadikan seorang muslim merasakan penderitaan sesamanya, hingga mendorongnya untuk membantu dan berbuat baik kepada fakir miskin, dengan demikian akan terwujud rasa cinta dan persaudaraan.
  • Shaum sebagai pencuci jiwa (tazkiyah nafs) membersihkan hati dari akhlak tercela. Selain sebagai waktu istirahat bagi anggota pencernaan dari pemenuhan dan proses pengosongan makanan hingga kembali berenergi dan bersemangat.

Shaum Ramadhan satu di antara rukun Islam. Allah mewajibkan shaum pada tahun kedua hijrah. Bulan Ramadhan bulan terbaik, malam sepuluh akhir Ramadhan lebih baik dari malam sepuluh awal Dzulhijjah. Sedangkan siang hari 10 awal Dzulhijjah dari siang hari sepuluh akhir Ramadhan, hari Jum’at hari terbaik diantara hari-hari dalam sepekan, hari raya ‘Idhul ‘Adha hari terbaik dalam sepanjang tahun sedangkan lailatul qadar malam terbaik dalam sepanjang tahun.

Ramadhan sungguh indah sekali. Hari-harinya sungguh menyenangkan, subhanallah kenikmatan ini belum pernah kita rasakan kecuali di bulan suci ini. Barang siapa yang mencari kebaikan akan diberikan dan yang mencari jalan akan menemukannya, dan orang yang memohon kepada Allah akan dibantu seperti yang difirmankan Allah dalam hadits qudsi: “barang siapa yang mendekat kepadaku sejengkal maka Aku (Allah) akan mendekat kepada-Nya lebih dari itu.” (H.R. Bukhari-Muslim)

Jika kita tahu bahwa Ramadhan adalah bulan hadiah bagi umat Islam yang memberikan kesempatan emas untuk bertaubat dan meraih kesempurnaan diri melalui taqwa. Rasululah bersabda “padaku ditimpakan umur-umur umat terdahulu, begitu panjangnya umur mereka dan begitu singkat umur umatku, amal umatku pun tidak sepadan dengan amal umat sebelumku. Maka Allah memberikan lailatul qadar pada malam-malam Ramadhan yang satu malamnya lebih baik dari seribu bulan.” (H.R. Imam Malik)

Tumbuhkan di hati kita untuk memburu pahala dengan merasa faqir dan miskin pahala dan selalu memacu untuk beribadah kepada Allah itu sebagai kunci imanan wahtisaban. Ramadhan adalah kesempatan untuk memburu sekian banyak amal shalih sesuai dengan kemampuan kita, sebagaimana Allah berfirman: “dan untuk yang demikian itu hendaknya semua orang berlomba-lomba.” (Q.S. Al-Muthaffifin: 86)

Berkata Imam Ibnu Katsir dalam ayat ini, maksudnya adalah: “dalam suasana kemuliaan (berlimpahnya pahala) maka hendaknya kalian saling bersaing, saling membanggakan dan saling mendahului seperti layaknya perlombaan.” Ramadhan menjadi momentum penting bagi ibadah seorang hamba. Kegagalan seseorang dalam memanfaatkan Ramadhan, berarti kegagalan dalam memanfaatkan seluruh hidupnya. Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang  dijanjikan oleh Allah yaitu menjadi manusia yang bertaqwa. Amiin... Insya Allah.

0 comments:

Post a Comment

Note :

1. Berikan komentar Anda yang sesuai dengan isi artikel
2. Berkomentarlah dengan bijak dan tidak boleh ada SARA
3. Mohon untuk tidak melakukan SPAM

Semoga tali Silaturrahim kita terus terjalin dengan saling berbagi informasi

Regards,
Yogi Hendra Kusnendar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...