Di ketinggian Gunung Patuha, tersembunyi keindahan bekas kawah tua yang unik. Bau belerang akan menyambut Anda begitu tiba di tebing kawah, menjadi sajian yang tidak terpisahan ketika mengagumi kawah berwarna hijau muda yang dikelilingi oleh pasir putih serta riak air dalam kawah yang bertabur asap tipis serta sesekali letupan lumpur hidup, menjadikannya sebuah atraksi alam yang tiada duanya. Sebagai tambahan, warna air Kawah Putih selalu berubah-ubah bila terkena sinar matahari.
Pertama kali terungkap pada tahun 1837 oleh seorang ilmuwan asal Belanda yang bernama Dr. Franz Wilhelm Junghun, danau di ketinggian 2194 m dpl dengan suhu sekitar 15-22 derajat Celcius ini sangat memesona. Karena keunikannya itu, Kawah Putih menjadi objek wisata bagi wisatawan nusantara dan mancanegara, serta latar belakang favorit bagi para fotografer dan sineas film.
Secara geologis, Kawah Putih terbentuk dari aktifitas letusan Gunung Patuha yang terjadi di abad ke-XII. Nama Patuha sendiri berasal dari nama awal gunung ini, Gunung Sepuh (Bahasa Sunda untuk ‘tua’).
0 comments:
Post a Comment
Note :
1. Berikan komentar Anda yang sesuai dengan isi artikel
2. Berkomentarlah dengan bijak dan tidak boleh ada SARA
3. Mohon untuk tidak melakukan SPAM
Semoga tali Silaturrahim kita terus terjalin dengan saling berbagi informasi
Regards,
Yogi Hendra Kusnendar